
DJI Neo 2 Resmi Hadir: Drone Mini Lebih Cerdas dengan Teknologi LiDAR
Update Tekno – DJI kembali menunjukkan dominasinya di pasar drone dengan meluncurkan DJI Neo 2, penerus dari model Neo generasi pertama. Meski tetap mengusung konsep drone mini seukuran telapak tangan, seri terbaru ini hadir dengan body yang sedikit lebih besar dan berat. Bahkan, dalam penggunaan bersama modul Digital Video Transmission, bobotnya dapat mencapai 160 gram. Meski begitu, peningkatan ini tentu bukan tanpa alasan. DJI memberikan sensor dan teknologi baru yang membuat drone mungil ini semakin pintar dan aman digunakan, terutama bagi kreator konten atau pengguna kasual yang menginginkan fitur premium dalam bentuk compact.
Jika pada versi sebelumnya bobot drone berada di angka 135 gram, kini DJI Neo 2 memiliki bobot dasar 151 gram. Perubahan ini mencerminkan peningkatan komponen dan struktur yang lebih solid. Selain itu, pengguna akan merasakan pengalaman yang lebih stabil saat melakukan manuver karena desain tubuh yang telah disempurnakan. Bagi penggemar drone mini yang tetap mengutamakan kestabilan, peningkatan bobot ini justru menjadi keunggulan tersendiri karena memberikan kemampuan bertahan lebih baik saat terkena hembusan angin.
Baca Juga : Oppo Siap Rilis Duo Flagship Find X9 dan Find X9 Pro di Indonesia
Yang membuat DJI Neo 2 semakin menarik adalah hadirnya teknologi LiDAR yang sebelumnya lebih umum ditemukan pada drone kelas profesional. Teknologi ini memungkinkan drone mendeteksi objek di depan dan menghindari rintangan secara otomatis. Ditambah sensor inframerah di bagian bawah, sistem penghindaran rintangan omnidirectional ini memberikan perlindungan optimal saat drone mengikuti pengguna, baik dalam mode terbang maju maupun menyamping. Fitur ini jelas memberikan rasa aman, terutama bagi pengguna pemula.
Selain sensor pintar, DJI Neo 2 juga menghadirkan sistem kontrol gestur yang lebih responsif. Hanya dengan gerakan tangan, pengguna dapat mengatur posisi hingga jarak drone secara real time. Fitur ini memberikan sentuhan futuristik yang sangat memudahkan saat membuat konten vlog, selfie udara, atau merekam aktivitas outdoor tanpa membutuhkan remote setiap saat.
Di sektor kamera, peningkatan sangat terasa. DJI Neo 2 mengusung sensor 1/2 inci dengan field of view 119,8 derajat dan aperture f/2.2. Drone ini kini mampu merekam video hingga 4K 60fps atau 4K 100fps, menghasilkan footage yang lebih smooth dan detail. Didukung bitrate hingga 80 Mbps dan gimbal 2-sumbu, kualitas video tetap stabil meski drone bergerak agresif atau diterpa angin kencang. Dengan peningkatan ini, Neo 2 siap memenuhi kebutuhan pembuat konten yang ingin kualitas profesional di perangkat ringkas.
Agar dapat menunjang perekaman lebih maksimal, DJI Neo 2 dibekali baterai 1.606 mAh yang menawarkan waktu terbang hingga 19 menit. Ini merupakan peningkatan yang signifikan untuk kelas drone mini. Menariknya lagi, kapasitas penyimpanan internal kini mencapai 49 GB, lebih besar dari generasi sebelumnya yang hanya 22 GB. Pengguna dapat merekam dan menyimpan video langsung tanpa perlu kartu memori tambahan, sebuah fitur praktis yang sangat membantu saat berada di lapangan.
Di pasar Tiongkok, DJI Neo 2 dibanderol 1.499 yuan (sekitar Rp 3,5 juta) untuk unit standar. DJI juga menawarkan beberapa paket lengkap sesuai kebutuhan pengguna, mulai dari bundle dengan baterai tambahan, charging case, hingga controller dan goggles untuk pengalaman terbang FPV. Meski sudah tersedia secara resmi di China, masih belum ada informasi kapan drone ini akan mulai masuk pasar Indonesia. Namun, melihat popularitas seri sebelumnya, para penggemar drone di Tanah Air tampaknya tinggal menunggu waktu.