
Update Tekno – Dunia mobile gaming terus berkembang, dan iQoo menjadi salah satu pemain yang konsisten menghadirkan inovasi untuk kalangan gamer. Kali ini, iQoo resmi merilis iQoo Neo 11 di Tiongkok, sebuah perangkat yang dikembangkan untuk memberikan performa ekstrem tanpa membuat kantong jebol. Menariknya, meskipun ponsel ini memakai chipset Snapdragon 8 Elite yang merupakan keluaran tahun sebelumnya, performanya tetap impresif karena diperkuat chip gaming Q2 buatan internal iQoo. Kombinasi ini menghadirkan pengalaman bermain game yang lebih halus, terutama bagi gamer kompetitif yang mengutamakan frame rate stabil. Menurut saya, pendekatan ini cukup cerdik daripada mengejar teknologi terbaru yang mahal, iQoo memilih menyempurnakan performa melalui optimasi nyata di lapangan.
“Baca juga: Realme 15T 5G Resmi Hadir di Indonesia: Ponsel Tipis dengan Baterai Raksasa dan Desain Premium“
Melihat fisiknya, iQoo Neo 11 tetap mempertahankan karakter desain agresif khas smartphone gaming, namun dengan nuansa lebih elegan. Permukaan belakang matte membuatnya tidak mudah meninggalkan sidik jari, sementara frame kokoh memberikan sensasi premium saat digenggam. Untuk bobot sekitar 216 gram, perangkat ini tergolong solid tetapi tetap nyaman dipakai dalam sesi gaming panjang. Bagi saya, ini bukti bahwa iQoo tidak hanya mengejar performa tetapi juga aspek ergonomi, karena gamer intens tentu butuh ponsel yang nyaman ditangan, bukan sekadar kencang di benchmark.
Keunggulan utama iQoo Neo 11 terletak pada layar LTPO AMOLED 6,82 inci resolusi 2K (3.168 × 1.440 piksel) dengan refresh rate 144 Hz. Angka ini bukan sekadar gimmick layar tersebut menghasilkan detail visual yang sangat tajam, cocok untuk judul game dengan elemen grafis kompleks seperti Genshin Impact atau PUBG Mobile dalam mode Ultra HD. Dengan teknologi LTPO, perangkat juga lebih hemat daya karena refresh rate dapat menyesuaikan otomatis sesuai konten. Bagi saya, inilah salah satu fitur yang membedakan Neo 11 dari kompetitor di kelas harga setara, karena visual berkualitas tinggi selalu menjadi aspek penting bagi gamer modern.
Mesin penggerak iQoo Neo 11 menggunakan Snapdragon 8 Elite, chipset flagship yang meski bukan paling baru, tetap sangat bertenaga. Ditambah RAM LPDDR5X hingga 16 GB dan penyimpanan hingga 1 TB, perangkat ini jelas dipersiapkan untuk multitasking ekstrem. Chip Q2 buatan internal iQoo juga menjadi nilai tambah besar, karena pengalaman gaming terasa lebih halus dan responsif. Bahkan, sistem pendingin vapor chamber 8.000 mm² mampu menurunkan suhu hingga 15°C, sehingga sesi gaming berjam-jam tak terasa panas berlebihan. Dari sudut pandang saya, ini membuktikan bahwa performa konsisten lebih penting daripada sekadar angka spesifikasi tinggi di atas kertas.
Untuk mendukung performa monster tersebut, iQoo membenamkan baterai jumbo 7.500 mAh. Angka ini jauh lebih besar dari generasi sebelumnya. Meski fast charging sedikit menurun menjadi 100 watt (dari 120 watt), kapasitas baterai yang lebih tinggi memberikan daya tahan luar biasa. Secara pribadi, saya lebih memilih baterai besar dengan charging sedikit lebih lambat dibanding kapasitas kecil dengan watt besar. Sebab pada akhirnya, daya tahan nyata jauh lebih penting bagi gamer dan pengguna aktif yang sering berada di luar ruangan.
Walaupun fokus di gaming, iQoo tetap menghadirkan sistem kamera andal: kamera utama 50 MP + ultrawide 8 MP dan selfie 16 MP. Hasil fotonya tajam, dengan warna natural dan dynamic range baik. Untuk pengguna yang suka membuat konten gaming plus vlog, setup kamera ini sangat cukup. Bahkan menurut saya, pemilihan lensa lebih sederhana justru membuat harga tetap bersaing tanpa mengorbankan kualitas utama.
iQoo Neo 11 menjalankan Android 16 dengan skin OriginOS 6. Interface terasa modern, smooth, dan tetap kaya fitur khusus gaming. Tersedia fitur game assistant, mode performa, hingga notifikasi minim gangguan saat bermain. Di kelas harga ini, perpaduan software dan hardware terasa matang, terutama bagi pengguna yang menginginkan pengalaman flagship tanpa harga flagship.
“Baca juga: SanDisk Rilis SSD dan Phone Drive Edisi Snoopy di Indonesia: Nostalgia dalam Teknologi Modern“
Yang cukup mengejutkan, perangkat ini telah memiliki sertifikasi IP68 & IP69, menjadikannya tahan debu dan air tingkat tinggi fitur yang jarang ditemui di ponsel gaming mid-premium. Didukung WiFi 7, Bluetooth 5.4, dan speaker stereo, Neo 11 terasa seperti paket lengkap bagi gamers maupun power user.
Di China, ponsel ini hadir dalam pilihan warna Light White, Pixel Orange, Facing the Gale, dan Shadow Black, dengan harga:
| Varian | Harga Tiongkok | Estimasi Rupiah |
|---|---|---|
| 12/256 GB | 2.599 yuan | ± Rp 6 juta |
| 16/256 GB | 2.899 yuan | ± Rp 6,7 juta |
| 12/512 GB | 2.999 yuan | ± Rp 7 juta |
| 16/512 GB | 3.299 yuan | ± Rp 7,7 juta |
| 16GB/1TB | 3.799 yuan | ± Rp 8,8 juta |
Menurut saya, harga ini sangat kompetitif dan bisa menjadi “flagship killer” baru jika masuk Indonesia.
Belum ada konfirmasi resmi, namun mengingat pasar gaming sangat besar di Indonesia, peluangnya cukup tinggi. Jika masuk resmi dengan harga kompetitif, Neo 11 berpotensi menjadi pilihan favorit gamer muda dan profesional mobile esports.
iQoo Neo 11 adalah bukti bahwa performa flagship tidak harus mahal. Dengan chipset kuat, layar kelas premium, baterai besar, fitur gaming lengkap, serta harga bersahabat, perangkat ini menjadi salah satu rilisan paling menarik di segmen mid-high tahun 2025. Bagi saya, ini bukan hanya smartphone tetapi alat yang siap menemani gamer dalam setiap pertarungan virtual.