Update Tekno – Keputusan Apple untuk kemungkinan besar melewatkan penamaan iPhone 19 dan langsung beralih ke iPhone 20 menjadi sorotan besar di dunia teknologi. Informasi ini pertama kali disampaikan oleh Heo Moo-yeol, peneliti dari lembaga riset Omdia, dalam sebuah konferensi di Korea Selatan. Menurutnya, perubahan tersebut akan mulai berlaku pada tahun 2027, bertepatan dengan ulang tahun ke-20 iPhone.
Langkah ini mengejutkan, namun jika melihat rekam jejak Apple, hal tersebut bukan hal baru. Pada 2017 lalu, Apple juga pernah melewati penamaan “iPhone 9” dan langsung meluncurkan iPhone X (iPhone 10) untuk memperingati satu dekade produk revolusionernya. Dengan strategi serupa, sepertinya Apple ingin menciptakan simbol perayaan besar menjelang dua dekade kehadiran iPhone di pasar global.
“Baca juga: iPhone Air Belum Penuhi Ekspektasi Penjualan Global Apple“
Keputusan untuk melompati iPhone 19 bukan sekadar strategi angka. Berdasarkan laporan Omdia, Apple ingin melakukan penyegaran sistem penamaan produk dan menyesuaikan dengan arah branding jangka panjang. Angka “20” dianggap lebih monumental, menandai dua dekade evolusi iPhone sejak generasi pertamanya dirilis pada 2007.
Selain itu, menurut saya, langkah ini juga memiliki makna psikologis. Angka 19 mungkin dianggap sebagai transisi yang “netral,” sementara iPhone 20 memberi kesan kematangan dan revolusi baru. Apple dikenal cermat dalam setiap keputusan branding, dan keputusan ini bisa menjadi upaya memperkuat persepsi bahwa generasi mendatang akan menghadirkan perubahan besar dari segi desain maupun teknologi.
Bersamaan dengan kabar mengenai iPhone 19, Omdia juga mengungkapkan bahwa Apple berencana mengubah jadwal peluncuran tahunan yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Mulai tahun depan, Apple tidak lagi merilis seluruh model iPhone sekaligus pada bulan September seperti biasanya.
Menurut Heo Moo-yeol, Apple akan meluncurkan iPhone 18 Pro dan iPhone 18 Pro Max terlebih dahulu pada 2026. Kemudian, model iPhone 18 reguler dan iPhone 18e akan menyusul pada awal 2027. Setelah itu, barulah Apple memperkenalkan iPhone 20 series, termasuk iPhone 20 Pro, iPhone 20 Pro Max, iPhone Air generasi baru, dan iPhone lipat generasi kedua di paruh kedua tahun 2027.
Strategi ini menandai perubahan besar yang belum pernah dilakukan Apple sebelumnya.
Akibat perubahan jadwal tersebut, permintaan terhadap iPhone 18 diperkirakan akan menurun. Omdia bahkan melaporkan bahwa Apple memangkas pesanan panel layar hingga 20 juta unit untuk sementara waktu. Penurunan ini dianggap sebagai penyesuaian sementara sebelum peningkatan permintaan kembali terjadi saat produk baru diluncurkan pada 2027.
Namun, analis memperkirakan situasi ini tidak akan berlangsung lama. Permintaan akan meningkat lagi berkat kehadiran iPhone lipat generasi kedua dan model premium lainnya. Secara pribadi, saya melihat langkah Apple ini sebagai upaya strategis untuk menjaga siklus penjualan tetap stabil di tengah fluktuasi pasar smartphone global yang semakin ketat.
Salah satu alasan lain yang cukup logis di balik perubahan jadwal peluncuran adalah keinginan Apple untuk menghindari puncak penjualan musiman. Selama ini, penjualan iPhone biasanya melonjak pada kuartal IV setiap tahun, tepat setelah peluncuran produk baru.
Dengan membagi jadwal rilis ke dalam dua semester, Apple bisa menjaga tingkat penjualan tetap stabil sepanjang tahun. Pendekatan ini pertama kali disarankan oleh analis ternama Ming-Chi Kuo pada Mei 2025, yang menyebut strategi dua kali rilis per tahun dapat memperpanjang siklus penjualan dan memperkuat posisi Apple di pasar.
Bagi sebagian pengamat, keputusan untuk melewatkan iPhone 19 terasa familiar. Sepuluh tahun lalu, Apple pernah melakukan hal serupa ketika langsung meluncurkan iPhone X, melewati “iPhone 9.” Keputusan itu terbukti efektif secara pemasaran, karena menimbulkan rasa penasaran sekaligus menciptakan kesan revolusioner.
Dengan sejarah tersebut, langkah ini tampak seperti pengulangan strategi sukses yang telah teruji. Bedanya, kali ini Apple melakukannya dalam konteks perayaan 20 tahun iPhone, yang tentu memiliki nilai historis dan emosional lebih kuat.
“Baca juga: Apple Dikabarkan Akan Langsung Luncurkan iPhone 20: Strategi Baru Menyambut Dua Dekade Inovasi“
Dari perspektif branding, angka “20” memiliki nilai simbolis yang kuat. Ia menandakan kematangan, kestabilan, dan transisi menuju era baru. Apple tampaknya ingin menegaskan bahwa generasi berikutnya bukan sekadar peningkatan fitur, tetapi juga transformasi besar dalam pengalaman pengguna.
Sebagai penulis yang telah mengikuti evolusi iPhone sejak generasi pertama, saya meyakini langkah ini bisa memperkuat kembali citra Apple sebagai inovator sejati. Bukan tidak mungkin, iPhone 20 akan hadir dengan perubahan desain total, integrasi AI yang lebih dalam, serta dukungan teknologi lipat yang lebih matang.
Meski belum ada konfirmasi resmi, rumor menyebut bahwa iPhone 20 akan membawa sejumlah terobosan. Apple diyakini tengah mengembangkan chipset berbasis neural engine generasi keempat, yang berfokus pada pemrosesan kecerdasan buatan (AI). Selain itu, varian iPhone Air juga disebut akan menjadi seri baru dengan bobot lebih ringan namun tetap bertenaga.
Tak kalah menarik, iPhone lipat generasi kedua dikabarkan hadir dengan desain engsel fleksibel yang lebih tahan lama. Dengan semua inovasi ini, Apple seolah menyiapkan momentum besar menjelang 2027, di mana perayaan 20 tahun iPhone akan menjadi titik balik sejarah industri smartphone.
Melompati iPhone 19 menuju iPhone 20 bukan sekadar langkah kosmetik, melainkan bagian dari strategi jangka panjang Apple dalam membangun citra dan inovasi. Dengan mengubah jadwal rilis, menyegarkan sistem penamaan, serta memperluas lini produk, Apple tampaknya bersiap menghadapi dekade baru di dunia smartphone.
Jika prediksi ini benar, maka tahun 2027 akan menjadi tonggak bersejarah bagi Apple. Tidak hanya karena peluncuran iPhone 20, tetapi juga karena perubahan arah besar dalam cara perusahaan ini mengelola siklus produk dan strategi pemasaran. Seperti biasa, dunia akan kembali menatap Cupertino menunggu kejutan baru dari sang pionir teknologi.
