Gadget Terbaru

Fujifilm InstaX Mini Liplay Plus, Kamera 2-in-1 yang Menghidupkan Kembali Sensasi Fotografi Instan

Update Tekno – Fujifilm kembali mencuri perhatian dunia fotografi dengan peluncuran InstaX Mini Liplay Plus, penerus dari seri populer InstaX Mini Liplay yang rilis di Indonesia pada tahun 2019. Kamera 2-in-1 ini bukan hanya alat untuk memotret, melainkan juga simbol nostalgia yang dikemas ulang dengan teknologi masa kini. Fujifilm tampak paham betul bagaimana menggabungkan esensi klasik kamera instan dengan kecanggihan digital yang dibutuhkan pengguna modern.

Bagi saya pribadi, peluncuran Liplay Plus ini terasa seperti bentuk apresiasi terhadap pengalaman fisik dalam dunia fotografi ketika hasil jepretan bisa langsung digenggam, bukan hanya disimpan di cloud. Fujifilm kembali mengingatkan kita bahwa momen berharga akan terasa lebih hidup ketika bisa dipegang, dibingkai, dan dibagikan secara nyata.

“Baca juga: Huawei Nova 14 Lite: Flagship Muda yang Siap Tampil Gaya

Desain Elegan yang Tetap Setia pada Warisan Liplay

Secara desain, InstaX Mini Liplay Plus masih mempertahankan bentuk boxy khas pendahulunya, namun kini tampil dengan gaya yang lebih modern dan elegan. Bodi kamera dibuat lebih ramping dengan lekukan lembut dan sentuhan material premium. Warna-warna yang ditawarkan pun menonjolkan keanggunan, seperti Midnight Blue, Sand Beige, dan Soft Flitter Mini dengan aksen emas yang menawan.

Fujifilm berhasil menghadirkan desain yang tidak hanya fungsional tetapi juga modis. Menurut saya, desain ini akan menarik bagi generasi muda yang ingin tampil stylish namun tetap memiliki nuansa retro. Kamera ini terasa seperti aksesori fesyen sekaligus perangkat kreatif yang siap dibawa ke mana saja.

Kamera Ganda untuk Pengalaman Selfie Lebih Mudah

Perubahan paling signifikan pada InstaX Mini Liplay Plus terletak pada penambahan kamera depan kecil di bagian atas layar belakang. Dengan fitur ini, pengguna kini bisa dengan mudah melakukan swafoto tanpa harus menebak sudut pengambilan gambar.

Di bagian belakang, kamera ini dibekali layar LCD 3 inci yang jernih untuk melihat hasil jepretan secara langsung. Dari layar yang sama, pengguna dapat memilih foto terbaik sebelum mencetaknya. Menurut saya, fitur ini menunjukkan bagaimana Fujifilm menyesuaikan diri dengan kebiasaan pengguna era digital yang suka mengedit dan memilih hasil foto sebelum dibagikan.

Kemudahan Navigasi dengan Tombol Praktis dan Fitur Pintar

Pada sisi bodinya, InstaX Mini Liplay Plus dilengkapi dua tombol utama: tombol daya dan tombol ganti kamera. Hanya dengan satu kali tekan, pengguna bisa berpindah dari kamera depan ke belakang dengan cepat. Selain itu, Fujifilm menghadirkan fitur picture-in-picture, yang memungkinkan pengguna menggabungkan dua foto dalam satu bingkai.

Fitur ini, menurut saya, memberikan pengalaman artistik yang lebih luas. Bayangkan memotret monumen bersejarah dan menggabungkannya dengan selfie di lokasi yang sama hasilnya unik, personal, dan menyenangkan. Ini bukan sekadar foto, tapi cerita visual yang lebih ekspresif.

Perbandingan Fitur Unik dengan Teknologi Lain

Berbeda dengan fitur Dual Cam atau Double Exposure yang umum di smartphone, fungsi picture-in-picture pada InstaX Mini Liplay Plus benar-benar menumpuk dua foto berbeda dalam satu frame. Fujifilm menyediakan empat template menarik yang bisa dipilih pengguna untuk menyesuaikan gaya foto.

Bagi saya, ini adalah pendekatan cerdas yang tetap mempertahankan kesederhanaan analog namun menawarkan kebebasan kreatif digital. Fujifilm tidak mencoba meniru smartphone, melainkan memperkuat identitas uniknya di ranah kamera instan.

Fitur Audio yang Unik dan Bernilai Emosional

Sama seperti versi sebelumnya, InstaX Mini Liplay Plus memungkinkan pengguna untuk merekam audio pendek dan menempelkannya pada foto dalam bentuk kode QR. Bedanya, kali ini durasi rekaman dipangkas menjadi 3 detik, cukup untuk menambahkan suara tawa, ucapan singkat, atau pesan pribadi.

File audio dapat diputar kembali melalui pemindaian kode QR dengan smartphone, dan akan tersimpan selama dua tahun. Fitur ini, menurut saya, adalah sentuhan emosional yang jarang ditemukan pada kamera modern. Foto bukan lagi hanya visual, tetapi juga memuat kenangan suara yang memperkaya maknanya.

“Baca juga: Nubia RedMagic 11 Pro dan Pro Plus: Debut Sangar dari Arena Gaming Mobile

Integrasi Aplikasi LiPlay Plus yang Semakin Canggih

Fujifilm memahami bahwa pengalaman modern tidak lepas dari konektivitas digital. Karena itu, mereka melengkapi kamera ini dengan aplikasi LiPlay Plus yang dapat diunduh di smartphone. Melalui aplikasi ini, pengguna bisa menyunting, menambah filter, stiker, frame, hingga mengontrol kamera secara jarak jauh menggunakan Bluetooth.

Bagi saya, inilah keunggulan utama dari Liplay Plus: perpaduan antara dunia fisik dan digital yang berjalan harmonis. Dengan aplikasi ini, bahkan sesi foto grup atau selfie jarak jauh bisa dilakukan dengan lebih mudah tanpa harus menekan tombol langsung di kamera.

Harga dan Ketersediaan di Pasar Global

Fujifilm mengumumkan bahwa InstaX Mini Liplay Plus akan diluncurkan secara global pada akhir Oktober 2025, dengan harga mulai dari 234,95 dolar AS atau sekitar Rp 3,88 juta. Sementara itu, film instan berisi 10 lembar dibanderol sekitar 17,99 dolar AS (Rp 297.885).

Meski belum ada konfirmasi resmi mengenai kehadirannya di pasar Indonesia, banyak penggemar Fujifilm di Tanah Air sudah menantikan kehadirannya. Saya yakin produk ini akan diterima dengan antusias, terutama oleh komunitas fotografer muda dan pecinta gaya retro modern.

Kamera yang Menghidupkan Kembali Esensi Fotografi

Secara keseluruhan, InstaX Mini Liplay Plus bukan hanya pembaruan dari seri sebelumnya ia adalah bentuk evolusi dari konsep “foto instan” yang lebih personal, interaktif, dan relevan di era digital. Dengan fitur audio, kamera ganda, dan konektivitas Bluetooth, Fujifilm berhasil memadukan kenangan analog dengan kepraktisan digital secara elegan.

Dari sudut pandang saya, kamera ini bukan hanya alat dokumentasi, tetapi juga jembatan emosional antara masa lalu dan masa kini. Fujifilm telah menciptakan perangkat yang tak sekadar mencetak gambar, tetapi juga mengabadikan perasaan di setiap momen.